Bagian 2
harunpun tidak dapat berangkat kesekolah karena kejadian tersebut. dia izin selama beberapa hari karena sakit yang dia rasakan tersebut. Nasib yang tidak sesuai dengan apa yang dibayangkan oleh si harun, membuat harun sangat kecewa.. tapi, harun masih memiliki semangat hanya untuk bertemu si melinda yang telah baik hati kepadanya.
Keesokan harinya melinda pergi kesekolah sendirian tanpa ada teman ngobrol seperti hari sebelumnya. Dan disekolah terasa sepi tanpa adanya si harun, karena tidak ada teman yang dihukum karena kesalahan seperti yang dilakukan oleh si harun pada hari sebelumnya.
Sementara kegiatan sekolah berjalan normal. Si harun dirumah malah kesepian karena tidak dapat pergi kemana-mana dan dia harus berbaring di atas tempat tidur dan terpaksa disuapin makanan oleh ibunya. Pada saat harun makan siang dan disuapin oleh ibunya, melinda pun datang dengan si kopet untuk menjenguk si harun. Harunpun sangat malu ketika melinda dan kopet datang untuk menjenguknya. Kopet pun bilang kepada harun dengan tertawa… hi.. hi.. hi… run… run… sudah besar kok disuapin … sinih saya bantu nyuapin… dan harun pun menolak disuapin oleh kopet dengan bilang.. ah kamu ini… masa’ kamu nyuapi aku… he he he mending makan sendiri… dan si melinda yang ada di depan pintu kamar, mendengar pembicaraan mereka dan si melinda menawarkan untuk menyuapin si harun… si harun deg-deg’an dan merasa sangat bimbang antara iya dan tidak..kemudian pada waktu bersamaan si kopet pindah ke sebelah kiri tempat tidur, dan melinda berada di sebelah kanan tempat tidur, kemudian si melinda pun memegang piring dan langsung menyuapin nasi yang ada dipiring tersebut… dengan terpaksa, malu dan mau…. Yang ada dipikirannya justru hanya pikiran bahwa. kesempatan seperti ini mungkin tidak akan terulang keduakalinya.. si harun pun langsung membuka mulut dan memakan makan siangnya tersebut… karena si harun terus merasa bimbang, deg-degan dan ingin berbicara tapi dia malu.. si harun pun tersedak dan memnyemburkan nasi yang ada dimulutnya kesebelah kiri tempat tidur.. dan tidak ingat bahwa si kopet ada di sebelah kiri tempat tidur.. kemudian harun pun minta maaf pada si kopet… dan kopet langsung pergi untuk membasuh muka ke dapur, tetapi melinda dan harun di tinggal berduaan… karena harun merasa suka pada si melinda,, harun pun sangat malu dan salah tingkah … akan tetapi, melinda belum tau dan belum merasakan cinta yang di tujukan padanya.. si melindapun merasa biasa saja tanpa ada rasa dan menganggap sebagai teman biasa.
Setelah berbincang lama dengan si harun, melindapun ingin pulang. Akan tetapi melinda masih menunggu kopet membasuh mukanya. Setelah kopet membasuh muka dari dapur, dia langsung menuju ke kamar si harun. Si kopet dan melinda langsung pamitan kepada si harun, dan si harun bilang iya dan sangat berterimakasih atas kunjungan temannya tersebut.
Keesokan harinya, si harun mulai latihan untuk jalan dengan perlahan.. tetapi, sakit yang masih terasa memaksa dirinya untuk tetap kembali keatas tempat tidur dalam beberapa hari kemudian. Si harun pun terpaksa tidak bisa berangkat kesekolah lagi. Dia terus berfikir dan terus membayangkan keadaan yang telah ditinggalkannya.
Disekolah pada hari itu adalah hari terakhir dalam masa orientasi. Dan keesokan harinya adalah hari untuk memulai pelajaran biasa di sekolah tersebut. Melinda, kopet dan teman teman harun yang lainnya, merasakan bahwa hari itu adalah hari penderitaan mereka yang terakhir, setelah mereka di kerjain oleh kakak kelas mereka. Sementara teman-teman harun merasa bahagia, si harun masih terus merasakan penderitaan yang harus tetap di jalani selama beberapa hari kemudian dan tidak tau kapan dia akan sembuh dari cederanya tersebut.
tunggu bagian 3.........
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar